Blogger Widgets

Jumat, 03 Mei 2013

Pembersihan Atap Batubara

Pembersihan Atap Batubara (Cleaning Roof)

Pembersihan atap batubara atau biasa disebut dengan istilah cleaning roof di beberapa perusahaan pertambangan batubara tentunya memiliki standar operasional atau regulasi masing-masing.

Pembersihan atap batubara umumnya menggunakan excavator tipe cutting edge atau flat bucket, tetapi ada juga yang menggunakan alat bantu (unit support) antara lain yaitu grader maupun dozer.

Excavator tipe cutting edge atau flat bucket

Keuntungan
  • recovery batubara relatif aman
  • sesuai untuk batubara tipis (minor seam) yaitu ketebalan < 1 meter
  • sesuai untuk batubara dengan kondisi struktur
  • sesuai untuk batubara dengan kemiringan tertentu (tegak, landai)
Kerugian
  • proses cleaning roof cukup lama untuk batubara yang terbuka (expose) luas
  • material hasil cleaning roof (dalam hal ini overburden) hanya dikumpulkan saja atau side cast
  • untuk batubara lunak akan bayak terbuang jika saat cleaning roof penggunaan cutting edge atau flat bucket terlalu ditekan pada tubuh batubara (coal body)
Grader

Keuntungan
  • proses cleaning roof cepat untuk batubara yang terbuka (expose) luas
  • sesuai untuk batubara tebal (mayor seam) yaitu ketebalan > 1 meter
  • sesuai untuk batubara tanpa struktur (normal)
  • sesuai untuk batubara  keras
  • sesuai untuk batubara dengan kemiringan < 5 derajat (relatif datar)
  • kebersihan batubara dapat terjamin
Kerugian
  • recovery batubara berkurang atau banyak terbuang
  • tidak sesuai batubara tipis (minor seam) yaitu ketebalan < 1 meter
  • tidak sesuai untuk batubara dengan kondisi struktur
  • tidak sesuai untuk batubara dengan kemiringan tertentu (tegak, landai)
Untuk material hasil cleaning roof (dalam hal ini overburden) harus dijauhkan dari batubara yang sudah bersih, bila secara visual jumlahnya sedikit hanya dilakukan pendorongan saja oleh dozer (crawler dozer maupun wheel dozer) dan bila secara visual jumlahnya banyak harus diangkut dan dibuang ke disposal.

Untuk pembersihan atap batubara sangat tidak dianjurkan menggunakan dozer. Seperti dozer berjenis roda besi (crawler) maupun berjenis roda karet (wheel). Alasan utamanya adalah untuk mencegah agar batubara tidak terbuang jadi overburden (waste) dan meningkatkan recovery batubara.

(wheel dozer sedang mendorong dan membersihkan tumpukan material hasil cleaning roof ke arah down dip, sebelumnya telah dilakukan cleaning roof oleh excavator tipe cutting edge atau flat bucket yang saat ini berada di samping wheel dozer)

Selasa, 16 April 2013

Memotong / Memangkas Tumpukan Batubara Dengan Menggunakan Dozer Di ROM

Problem yang sering dijumpai saat akan menumpuk batubara di ROM ternyata kondisinya penuh. Maka salah satu cara yang dilakukan adalah memotong atau memangkas tumpukan batubara. Hal ini dilakukan agar kapasitas tumpukan batubara dapat maksimal.
Tetapi hal yang harus kita perhatikan adalah :
  • ketinggian maksimal tumpukan batubara yang direkomendasikan agar terjamin keselamatan kerja, meliputi : ketersediaan tanggul batubara untuk keamanan dumping, area manuever dump truck yang akan dumping, ketersediaan penerangan yang standar untuk kerja malam
  • tumpukan batubara tidak kontak dengan tanggul pengaman (safety berm) di ROM
  • jalan untuk alat hauling tidak tertutup
  • dapat diterapkan sistem FIFO (First In First Out)
  • tumpukan batubara tidak kontak dengan tumpukan batubara lain yang berbeda kualitas
  • berada di area yang ada bedding coal
  • tidak menyebabkan kontaminasi
  • tumpukan batubara rapi

Ripping / Menggaru Pada Batubara

Ripping atau menggaru adalah metoda untuk memecah batubara dengan menggunakan dozer yang dilengkapi oleh ripper. Ripping dilakukan apabila kondisi batubara keras dan tidak bisa digali langsung menggunakan excavator type teeth bucket. Ripping hanya sekedar membantu membongkar batubara dan untuk proses loading tetap menggunakan excavator.
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses ripping :
  • batubara expose pastikan sudah dilakukan pembersihan atap (cleaning roof)
  • batubara expose pastikan terlihat face coal atau freeface sempurna
  • pastikan dozer untuk ripping sudah dilakukan P2H atau pre start check sebelum digunakan
  • pastikan kebersihan dozer untuk ripping (track atau crawler, blade , ripper dan lain-lain)
  • pastikan kondisi ripper aman (point ripper maupun shank ripper)
  • pastikan kondisi track atau crawler aman
  • pastikan pengawas telah memberikan instruksi yang benar kepada operator dozer
  • pastikan jarak atau spasi saat ripping teratur agar tidak menghasilkan big coal (bila perlu disilang)
  • pastikan parting dengan ketebalan > 7 cm tidak terbongkar (pada kondisi batubara berparting tebal)
  • pastikan lantai batubara (floor) tidak terbongkar
  • pada kondisi kerja malam hari harus dilengkapi penerangan yang standar (tower lamp)
  • pastikan pengawas batubara ada di area tersebut selama pekerjaan berlangsung
  • pastikan tidak ada kontaminasi logam maupun non logam
  • pastikan ada kedudukan untuk dozer saat ripping
  • pastikan lebar area kerja tidak sempit untuk dozer saat ripping
  • ripping sangat ideal untuk kondisi batubara datar dan prosesnya bisa searah strike maupun dip
  • ripping agak sulit untuk kondisi batubara dengan kemiringan tertentu. Untuk batubara dengan kemiringan yang tidak terlalu curam proses ripping dari arah up dip ke arah down dip (pastikan kondisi dozer tidak tergelincir akibat licinnya permukaan batubara). Pada kondisi batubara dengan kemiringan curam jangan dilakukan proses ripping searah strike karena dapat berpotensi dozer tergelincir atau terbalik. Tetapi bila kemiringannya aman dapat ripping searah strike dengan diselingi membuat kedudukan untuk dozer agar posisinya stabil.
  • apabila kondisi batubara dengan kemiringan tegak maka jangan dilakukan proses ripping dengan menggunakan dozer, tetapi sebaiknya dibongkar dengan menggunakan excavator type teeth bukcet

Senin, 15 April 2013

Fly Rock

Fly rock adalah batuan terbang yang disebabkan oleh kegiatan peledakan atau blasting di area tambang terbuka (open pit). Permasalahan yang harus diperhatikan terhadap proses penambangan batubara terkait adanya potensi fly rock adalah sebagai berikut :
1. Batubara yang sudah terbuka atau expose dan jaraknya terlalu dekat dengan area rencana peledakan, tidak diperbolehkan untuk dilakukan pembersihan atap batubara atau cleaning roof. Hal ini untuk mencegah potensi kontaminasi, efisiensi waktu dan meningkatkan perolehan coal recovery.
2. Batubara yang sudah terbongkar dan jaraknya terlalu dekat dengan area rencana peledakan, harus segera
diangkut ke ROM atau dipindahkan ke area aman. Tentunya pihak kontraktor harus berkoordinasidengan personal in charge operation atau  pit kontrol dari pihak customer atau owner dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas batubara serta waktu rencana peledakan.
3. Batubara yang sudah terbongkar dan jaraknya terlalu dekat dengan area peledakan, bila dalam kondisi mendesak tidak cukup waktu untuk diangkut atau dipindahkan karena segera dilakukan rencana peledakan maka harus segera dipadatkan (compacting) dengan excavator. Hal ini untuk mengurangi potensi loss coal. Setelah proses peledakan selesai dan aman, harus dilakukan pembersihan ulang jika ditemukan adanya kontaminasi akibat fly rock. Tetapi perlu diingat sebaiknya jangan sampai terjadi pada cara no.3 ini, usahakan batubara sudah harus aman sebelum rencana peledakan. Hal ini tergantung kelancaran pekerjaan antar shift.
4. Harus ada koordinasi antara customer atau owner + mining contractor (mining, drill & blast, engineer) untuk antisipasi sebelumnya. Pastikan aman arah peledakan dan potensi fly rock tehadap batubara.



Tumpahan / Ceceran Batubara

Tumpahan / ceceran batubara adalah tumpahnya batubara yang diangkut oleh dump truck di jalan angkut.Faktor nya terdiri dari kondisi jalan angkut, kondisi muatan, serta kondisi dump truck.
Faktor kondisi jalan antara lain : tanjakan, turunan, tikungan, berlubang, bergelombang, dan lain-lain.
Faktor muatan antara lain : terlalu penuh (saat pemuatan / loading tidak ratakan atau dipadatkan oleh lat muat), dan lain-lain.
Faktor dump truck antara lain : kecepatan tinggi / overspeed, pintu vessel (tail gate) dump truck tidak tertutup rapat / rusak, dump truck mengalami kecelakan, dan lain-lain.

Penamaan Seam Batubara

Penamaan Seam Batubara di beberapa perusahaan berbeda-beda. Hal ini tergantung kebijakan perusahaan.
Ada yang memakai sistem alphabetic, sistem numeric, sistem metric dan lain-lain.
PT. Indominco Mandiri memakai sistem numeric, contoh : 0, 'artinya seam nol'
PT. Berau Coal memakai sistem alphabetic, contoh : F, 'artinya seam fanta'

Coal Left

Coal left adalah kondisi body batubara yang tertinggal, belum terbuka secara sempurna sehingga secara visual tidak terlihat tentang dimensi sebenarnya atau freeface masih tertutup oleh ob atau lumpur. Coal left sering terjadi jika dalam proses penambangan tidak sempurna, tetapi coal left juga dapat terjadi karena hal-hal yang tidak terduga (misal : longsoran). Sebaiknya kontrol operation harus lebih baik dalam sequence tambang dan menciptakan good mining practice.